Wednesday 26 September 2012

Fakta, bukan Cerita


Fakta dan cerita. Dua hal yang selalu berdampingan, tetapi kadang tak sama dan bertolak belakang. Fakta, suatu kenyataan yang ada. Bukan dibuat mengada-ada. Bukan juga dirangkai semudah bercerita. Kehidupan kita ini adalah cerita, tetapi keseharian kita adalah fakta. Mengapa? Kehidupan ini kita jalani dengan banyak pilihan, memilih, dan dipilih oleh pilihan. Ini semua bukan keinginan kita, tetapi memang sudah dikehendaki oleh Tuhan. Jika suatu hal yang berbeda dengan kenyataan atau fakta hidup kita, semua itu dapat jadi cerita yang berbeda dan dapat menjadi bumerang untuk kita sendiri kepada orang lain.

Kenali dulu siapa dirimu,
Jangan hanya dapat menilai seseorang dengan melihat sisi fikiranmu itu. Tapi coba kenali dirimu terlebih dahulu. Bagaimana bisa kamu mengenali seperti apa seseorang, jika kamu sendiri tidak bisa mengenali seperti apa dirimu. Mereka hanya dapat menilai, bukan mengenali. Mengenali itu hanya dapat kamu lakukan sendiri, karena semua pilihanmu ada pada dirimu. Tentu kita bukan mahluk yang hidup sendiri. Tentu apa yang kita lakukan selama ini adalah pondasi yang sedang kita bangun untuk masa depan kita kelak. Nah, pondasi yang selama ini kamu telah bangun tentu saja hasil dari pilihan yang dulu kamu pilih. Bukan tidak mungkin, dari apa yang selama ini kamu jalani tidak bisa kamu kenali. Mengenali seperti apa diri sendiri itu, hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang di sisi lainnya terfikir tentang apa dan bagaimana hidupnya. Membayangkan dan mengingat apa yang pernah dia lakukan dulu. Dari situlah, muncul suatu pemikiran dimana hanya kamu yang dapat merubah apa yang kini telah jadi penyesalanmu dan ingin kamu ubah.

Yang kita jalani selama ini tentu selalu ada orang di sekeliling kita yang entah mendukung, menyemangati, membantu, bahkan mencibir dan membenci. Karena sebaik-baiknya seseorang, sangat tidak mungkin jika ia tidak mempunyai seorang haters. Kadang, kebaikan-kebaikan yang sudah banyak dilakukan dapat langsung tertutup dengan satu kesalahan saja. Tetapi, semua itu sangat egois bukan? Memang, mungkin saat diposisi itu kita terlihat dan merasa posisi kita rumit. Ingin membenci, itu sangat jahat. Tetapi tidak membenci, berarti kita terlihat pasrah akan apa yang orang lain lakukan pada kita. Rumit dan membingungkan. Belajarlah untuk menilai seseorang bukan dari satu kesalahan atau beberapa kesalahannya saja, tetapi lihatlah ketika di suatu waktu dia pernah menjadi bagian dari hidupmu.


“Kenali seseorang bukan dari cerita, melainkan dari fakta. Sesungguhnya kamu juga salah satu peran yang mengubah hidup seseorang. Dimana alur hidupmu dan alur hidup seluruh jagat raya ini sama, hanya saja kita semua menjalaninya dengan berbeda. Jadi, kenali juga dirimu sendiri terlebih dahulu sebelum mengenali seseorang. Dan lihatlah kehidupanmu, kehidupan kita, dan kehidupan mereka dari fakta, bukan cerita yang bisa kapan saja terus berkata tanpa dapat diam.”

Saturday 22 September 2012

INDAH PADA WAKTUNYA


Kerakraban saya dengan blogger akhir-akhir ini sangat saya nikmati. Sangat  menyenangkan menulis dan membahas apalagi menuangkan isi otak dengan sebuah tulisan seperti apa yang saya lakukan saat ini. Coba bayangkan, mengapa tidak dari dulu saja saya bisa menuangkan semua fikiran saya seperti ini? Itulah manusia, kadang tidak memikirkan hal yang berguna dan padahal sangat mudah untuk dia lakukan. Malah lebih parahnya lagi meluangkan dan menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan yang membuat jenuh. Stop negatif!

Oke, sekarang saya akan menuangkan apa yang ada di otak saya kali ini. Apa saya, kamu, kita, dan kalian percaya dengan kalimat “INDAH PADA WAKTUNYA”? Percaya tidak percaya, entah kalimat ini berasal dan bersumber dari siapa dan dari mana saya pun tidak tau. Tapi makna kalimat ini sangat indah bukan? Sangat meyakinkan dan sangat bisa membuat kita mengimajinasikan sesuatu yang indah yang ingin kita lakukan, tapi kita pun tidak bisa terlepas dari kenyataan yang sebenarnya. Mengkhayal itu enak, tapi saat kita sadar itu hanya khayalan rasanya......

Hidup ini tidak hanya kita yang menjalani. Tidak hanya kita saja yang merasakannya. Bermilyar-milyaran mahluk Tuhan bahkan bertriliun-triliun mahluk lainnya juga merasakan kehidupan yang kita rasakan saat ini. Hanya cara menjalaninya saja tentu berbeda satu sama lain. Setiap kita, pasti akan merasakan masalah yang terkadang sangat membingungkan diri kita apalagi saat kita tidak bisa menyelesaikan masalah dengan apa yang memang seharusnya kita lakukan. Memaknai semua masalah itu sesungguhnya sangat mudah. Kadang masalah lebih sering memunculkan emosional kita. Kadang tanpa kita sadari, disitulah keegoisan kita tertantang. Semua itu relatif dan wajar munculnya. Tapi apakah kita pernah terfikir akan satu kalimat yang mempunyai makna indah tersebut? Disitulah kita bisa mengoptimiskan realita kita dengan tetap realistis tetapi kita juga tidak mungkin bisa terlepas dari kata pesimis. Hanya saja, belajarlah meminimalkan kata pesimis hingga sekecil mungkin. Hidup pesimis itu seperti tidak menerima kenyataan takdir, melainkan mempasrahkan diri pada nasib. Jauh lebih buruk bukan mempercayai nasib? Sungguh sangat pendek pemikiran seseorang jika lebih mempercayai nasib. Kenapa begitu? Sebab selama ada kemauan dan niat yang kuat, nasib itu dapat mengubah dirinya dengan kita sebagai perantara perubahannya. Sedangkan takdir? Siapa yang bisa menyangkal takdir? Tidak ada satu pun orang bisa menyangkal takdir kecuali Tuhan.

Sekarang coba kita bayangkan. Kalimat “INDAH PADA WAKTUNYA” bisa membuat kita  percaya bukan? Bahwa Tuhan mendengar lebih dari yang kita ucapkan pada-Nya, memberikan lebih dari apa yang kita bayangkan, menjawab lebih dari yang kita inginkan, dengan WAKTU dan cara-Nya sendiri. Ingatlah, ketika kita memutuskan untuk dapat memaknai kalimat tersebut, saat itu juga kita dapat menjalaninya dan dapat memetik hasilnya.


“HIDUP INI PILIHAN. PILIHAN UNTUKMU, SIKAPMU, DAN DUNIAMU. APAPUN YANG MEMBUATMU TERSENYUM, PERTAHANKAN. TETAPI, APAPUN YANG MEMBUATMU SEDIH, TINGGALKAN. KARNA SESUNGGUHNYA HANYA KAMU YANG BISA MERASAKAN DAN MEMAKNAI HIDUP DI DUNIAMU SENDIRI BERSAMA ORANG-ORANG YANG KAMU CINTAI”

Friday 21 September 2012

INSPIRASI SEJENAK MENGAGUMI SESEORANG

Berbeda halnya ketika kita bisa berfikir dengan kepala yang beraliran jenuh dan beraliran yang kini saya rasa. Inspirasi sejenak, maksudnya apa? Saya juga tidak tau ada apa dengan inspirasi sejenak. Ketika saya bisa mengulas sesuatu yang saya sendiri tidak rasakan itu luar biasa. Kenapa luar biasa? Itu berarti saya terinspirasi dari orang-orang dan lingkungan sekitar saya. Saya sesungguhnya bukan siapa-siapa. Mempunyai hobi untuk menulis pun tidak melekat pada diri saya. Apalagi ingin menceritakan banyak hal tentang diri saya dan apa yang terjadi di diri saya. Tapi ini keinginan yang tiba-tiba muncul untuk hal yang positif untuk saya bahkan kalian.

Inspirasi, satu kalimat yang mempunyai lebih banyak sisi positif. Apakah inspirasi mempunyai sisi negatif? Terkadang inspirasi itu membingungkan, karena kita selalu bisa terinspirasi dari hal yang berbeda-beda bukan? Inspirasi bagaikan suatu motivasi yang mendorong kita untuk mencoba hal yang menjadikan kita lebih dari sebelumnya. Seseorang, lingkungan, dan keadaan sepertinya faktor utama inspirasi dapat muncul. Di sisi positif, kita ambil dari mengagumi seseorang saja. Jika kita merasakan terinspirasi dari seseorang, entah kita terfikir pasti untuk menjadi lebih baik. Walaupun terkadang, dia tidak pernah tau dia membuat kita menjadi lebih hidup dan merasakan lebih baik dari kehidupan sebelumnya. Indah bukan mengagumi seseorang jika menghasilkan sesuatu yang baik untuk kita bahkan kehidupan kita? Asalkan kita tidak memaksa. Bukan menjadi seperti apa yang dia sukai. Bukan menjadi seperti apa yang dia kagumi. Dan bukan juga menjadi seperti apa yang berbeda dari diri kita sendiri. Apa perlu seseorang memaksakan dirinya seperti itu? Jangan berfikir sependek itu. Jangan rubah dirimu. Jangan rubah kehidupanmu hanya untuk dapat dikagumi olehnya yang sangat kamu kagumi. Jangan jadikan dia seperti orang jahat yang merubahmu menjadi apa yang bukan dirimu bahkan mungkin tidak mengenali dirimu sendiri. Tapi berusahalah mengagumi dia dengan apa adanya kamu, dengan mengambil sisi positifnya yang kamu jadikan inspirasi dan motivasi untuk menjadikan kamu lebih baik, bahkan dengan apa adanya kamu itu dapat membuat dia melihat sesuatu yang tanpa kamu sadari itu adalah kelebihan untuk dia. Bisa saja, sesuatu yang tidak kamu sangka dan yang kamu harapkan dahulu kini dia rasakan dengan mengagumimu?

Mudah bukan menjadi seorang pengagum? Bukan pengagum yang membuat-buat dirinya berbeda, tapi membuat dia lebih baik dengan apa adanya dia sendiri. Jangan membaca dan melihat hanya dari tulisan ini, tapi coba terapkan untuk hidupmu sendiri. Hal yang sangat wajar bukan mengagumi seseorang? Selama dia menginspirasi kita, memotivasi kehidupan kita menjadi lebih baik itu sangat wajar.


“Jadikan dia yang kamu kagumi sebagai sesuatu yang seolah-olah tidak akan pernah ingin kamu lepas. Karna dia yang kamu kagumi ialah dia yang merubah suatu hal yang sebelumnya belum dapat kamu lakukan, menjadi selalu kamu perhatikan dalam hidupmu. Be your self for your life and your worldJ